Kereta api memang tidak ada di Pekanbaru tapi bukan berarti Azam belum pernah naik kereta api ya teman. Ya, waktu Azam berkunjung ke rumah nenek di Medan, Azam teringin.... sangat naik kereta api. Jadilah ketika turun dari pesawat terbang ibu memilih kereta api sebagai transportasi berikutnya ke rumah nenek.
Kereta api ini rutenya hanya dari bandara internasional Kuala Namu ke pusat kota, lalu balik lagi dari pusat kota ke bandara. Jadi karena rutenya yang pendek dan kereta ini termasuk kelas eklusif ibu harus merogoh kocek agak dalam haxhaxhax yah, dapat. 100 ribu untuk satu orang dan yang bikin ibu pengen garuk-garuk dinding, Azam udah di hitung full alias 100 ribu juga huhuhhu *nangis bombay deh
But, it's ok, demi mengenalkan jenis-jenis trasnportasi, lagipun tidak setiap hari kita naik kereta api ya, nak. Kalo setiap hari mah namanya kereta angin a.k.a sepeda, atau kereta yang dalam bahasa Indonesianya motor.
Suasana dalam kereta terbilang baik, bersih dan nyaman, ya iyalah, 100 rebu gitu loh, jadi ngga ada tuh yang nangkring-nangkring di atas atap gerbong. Sewaktu kita naik hanya sedikit orang yang menggunakan kereta api sebagai transportasi berikutnya. Orang-orang dari bandara kebanyakan menggunakan taksi gelap, taksi legal dan bis untuk menuju ke pusat kota atau tujuan selanjutnya.
Mengenalkan anak dengan jenis-jenis transportasi menurut saya tidaklah rugi, di sini orang tua bisa mengenalkan sekaligus merasakan seperti apa rasanya naik berbagai jenis transportasi yang ada Indonesia. Sambil berjalan kita bermain dan belajar.
wah bersih ya keretanya...
BalasHapus