Anak ibu punya buku favorite yang selalu ingin di baca berulang-ulang? Azam punya satu buku yang ntah sudah berapa kali saya bacakan untuknya. Buku ini saya beli di gramedia, kecil dan ceritanya juga singkat, tidak rumit dan mudah dimengerti oleh anak berusia 4 tahun seperti Azam. Judulnya Dongeng Mini, Cerita Binatang, terbitan BIP. Di dalamnya ada 40 cerita lengkap dengan pesan moralnya. Dengan tokoh binatang seperti ini Azam jadi semangat untuk mendengarkanku bercerita. Moment membacakan buku ini biasnya ketika menjelang tidur malam.
Kebiasaan membacakan buku ini sudah aku mulai sejak dia berusia 3 tahun. Kini semakin besar, jenis buku yang diminatipun sudah beragam, tapi cerita binatang ini selalu menjadi favoritenya. Ada cerita tentang Semut dan Belalang yang sangkin seringnya dibaca Azam jadi bisa membaca sendiri walaupun dengan kapasitasnya sendiri. Membaca berdasarkan gambar yang ditampilkan.
Bercerita tentang Semut dan Belalang ini mengingatkanku pada jerih payah orang tua mencari nafkah untuk anak-anaknya. Tidak perduli siang malam, hujan atau panas orang tua akan dengan ikhlas mencari nafkah hanya supaya keluarganya hidup berkecukupan. Secara fitriahnya memang sebegitulah hendaknya kita menjadi orang tua. Namun, belakangan jika kita melihat sekeliling atau berita-berita yang beredar tentang bagaimana anak-anak dijadikan komoditi uang membuat nyeri hatiku.
Di setiap selesai membaca, biasanya kami akan bercerita dulu tentang cerita yang ada di buku atau kegiatannya selama sehari penuh. Dalam ngobrol-ngobrol kami itulah sering kusisipkan nasehat dengan harapan kelak Azam menjadi anak yang menyenangkan hati orang tua dan siapapun di dunia ini. Amin
Kebiasaan membacakan buku ini sudah aku mulai sejak dia berusia 3 tahun. Kini semakin besar, jenis buku yang diminatipun sudah beragam, tapi cerita binatang ini selalu menjadi favoritenya. Ada cerita tentang Semut dan Belalang yang sangkin seringnya dibaca Azam jadi bisa membaca sendiri walaupun dengan kapasitasnya sendiri. Membaca berdasarkan gambar yang ditampilkan.
Bercerita tentang Semut dan Belalang ini mengingatkanku pada jerih payah orang tua mencari nafkah untuk anak-anaknya. Tidak perduli siang malam, hujan atau panas orang tua akan dengan ikhlas mencari nafkah hanya supaya keluarganya hidup berkecukupan. Secara fitriahnya memang sebegitulah hendaknya kita menjadi orang tua. Namun, belakangan jika kita melihat sekeliling atau berita-berita yang beredar tentang bagaimana anak-anak dijadikan komoditi uang membuat nyeri hatiku.
Di setiap selesai membaca, biasanya kami akan bercerita dulu tentang cerita yang ada di buku atau kegiatannya selama sehari penuh. Dalam ngobrol-ngobrol kami itulah sering kusisipkan nasehat dengan harapan kelak Azam menjadi anak yang menyenangkan hati orang tua dan siapapun di dunia ini. Amin
Post Comment
Posting Komentar